Petugas Sensus di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan menemukan salah satu warganya yang berusia 123 Tahun.
Warga yang berjenis kelamin wanita dan memiliki nama Anih tersebut tinggal di Jalan Raya Japos, Pondok Jati RT 003/RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren.
Berdasarkan data yang diperoleh petugas, wanita yang akrab di sapa Mak Jiboh tersebut diperkirakan lahir tahun 1887 Tahun lalu. Dan telah dikarunia 10 orang anak setelah menikah saat berusia 14 tahun.
Koordinator Sensus Kecamatan Pondok Aren Sri Listiani menuturkan sempat tidak percaya ketika mendapat laporan dari petugasnya yang menyatakan salah satu warga berusia mencapai 123 tahun.
Namun, setelah dilakukan pengecekan ke rumah warga tersebut, ternyata memang benar adanya. “Tadi sih awalnya tidak percaya, tetapi setelah di cek memang benar,” ujar Sri Listiani saat melihat langsung kondisi Mak Jiboh di rumahnya.
Meski tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), namun Mak Jiboh tetap di masukan dalam pendataan sensus penduduk. Hal tersebut dikarenakan setelah dilakukan pengecekan data dari anggota keluarganya, Mak Jiboh memang warga Jurang Mangu.
“Tetapi kita masukan data untuk di sensus karena memang beliau adalah warga Pondok Aren,” tukasnya.
Ketika disinggung apakah Mak Jiboh adalah wanita tertua di Kota Tangsel. Sri Listiani menuturkan, hingga saat ini memang bisa dikatakan seperti itu meskipun tidak menutup kemungkinan masih ada warga lainnya karena proses sensus masih berjalan.
“Bisa di katakan seperti itu, wanita tertua di Kota Tangsel. Tetapi kan sensus masih berjalan hingga akhir Mei nanti,” tambahnya.
Sementara itu, Samah anak ke 10 dari Mak Jiboh menuturkan, saat ini anak Mak Jiboh tinggal berempat dari 10 bersaudara. Anak pertamanya yang berusia 95 tahun telah wafat lima tahun lalu. Sedangkan anak paling bontot berusia 49 tahun.
Warga yang berjenis kelamin wanita dan memiliki nama Anih tersebut tinggal di Jalan Raya Japos, Pondok Jati RT 003/RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren.
Berdasarkan data yang diperoleh petugas, wanita yang akrab di sapa Mak Jiboh tersebut diperkirakan lahir tahun 1887 Tahun lalu. Dan telah dikarunia 10 orang anak setelah menikah saat berusia 14 tahun.
Koordinator Sensus Kecamatan Pondok Aren Sri Listiani menuturkan sempat tidak percaya ketika mendapat laporan dari petugasnya yang menyatakan salah satu warga berusia mencapai 123 tahun.
Namun, setelah dilakukan pengecekan ke rumah warga tersebut, ternyata memang benar adanya. “Tadi sih awalnya tidak percaya, tetapi setelah di cek memang benar,” ujar Sri Listiani saat melihat langsung kondisi Mak Jiboh di rumahnya.
Meski tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), namun Mak Jiboh tetap di masukan dalam pendataan sensus penduduk. Hal tersebut dikarenakan setelah dilakukan pengecekan data dari anggota keluarganya, Mak Jiboh memang warga Jurang Mangu.
“Tetapi kita masukan data untuk di sensus karena memang beliau adalah warga Pondok Aren,” tukasnya.
Ketika disinggung apakah Mak Jiboh adalah wanita tertua di Kota Tangsel. Sri Listiani menuturkan, hingga saat ini memang bisa dikatakan seperti itu meskipun tidak menutup kemungkinan masih ada warga lainnya karena proses sensus masih berjalan.
“Bisa di katakan seperti itu, wanita tertua di Kota Tangsel. Tetapi kan sensus masih berjalan hingga akhir Mei nanti,” tambahnya.
Sementara itu, Samah anak ke 10 dari Mak Jiboh menuturkan, saat ini anak Mak Jiboh tinggal berempat dari 10 bersaudara. Anak pertamanya yang berusia 95 tahun telah wafat lima tahun lalu. Sedangkan anak paling bontot berusia 49 tahun.