Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami gangguan matinya saluran telepon selama 6 jam dari pukul 01.00 WIB-07.00 WIB, Jumat (21/5). Hal ter sebut meyebakan pihak bandara tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, karena akses telepon tidak bisa dipergunakan.
Manajer Humas PT. Angkasa Pura II Andang Santoso ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Meski demikian, pihaknya memastikan tidak ada insiden yang terjadi akibat gangguan matinya saluran telepon. “Iya memang benar, telepon di Bandara mati selama 6 jam. Tapi tidak ada insiden pesawat kecelakaan ataupun kecelakaan lainnya”, kata Andang.
Namun, Andang mengaku belum mengetahui penyebab pasti akses telepon tidak dapat digunakan. “Kami masih berkoordinasi dengan pihak operasional telepon bandara untuk memeriksa penyebabnya,” tambah Andang.
Sementara itu, Corporate Secretary PT. Angkasa Pura II Sudaryanto mengatakan, kejadian telepon ini menyebabkan pihak bandara mengalami gangguan navigasi. “Pada saat kejadian itu pihak bandara tidak dapat mendengar suara dari lawan bicara, tetapi dari luar bisa mendengar pihak bandara,” jelas Sudaryanto.
Menurut Sudaryanto, seharusnya kejadian mati saluran telepon tidak terjadi di bandara manapun karena ini menyangkut keselamatan penerbangan. “Saya berharap kejadian ini tidak terulang,” tegasnya.
Manajer Humas PT. Angkasa Pura II Andang Santoso ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Meski demikian, pihaknya memastikan tidak ada insiden yang terjadi akibat gangguan matinya saluran telepon. “Iya memang benar, telepon di Bandara mati selama 6 jam. Tapi tidak ada insiden pesawat kecelakaan ataupun kecelakaan lainnya”, kata Andang.
Namun, Andang mengaku belum mengetahui penyebab pasti akses telepon tidak dapat digunakan. “Kami masih berkoordinasi dengan pihak operasional telepon bandara untuk memeriksa penyebabnya,” tambah Andang.
Sementara itu, Corporate Secretary PT. Angkasa Pura II Sudaryanto mengatakan, kejadian telepon ini menyebabkan pihak bandara mengalami gangguan navigasi. “Pada saat kejadian itu pihak bandara tidak dapat mendengar suara dari lawan bicara, tetapi dari luar bisa mendengar pihak bandara,” jelas Sudaryanto.
Menurut Sudaryanto, seharusnya kejadian mati saluran telepon tidak terjadi di bandara manapun karena ini menyangkut keselamatan penerbangan. “Saya berharap kejadian ini tidak terulang,” tegasnya.