Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, akan menyewakan rumah susun sewa bagi kalangan buruh yang sebelumnya rusunawa itu dibangun untuk korban Situ Gintung.
"Karena korban Situ Gintung tidak ada yang ingin menempati, maka rencananya akan disewakan bagi buruh," kata Kepala Dinas Tata Kota Pemkot Tangsel, Djoko Suryanto di Tangerang, Jumat.
Djoko menuturkan, ketentuan sewa bagi para buruh tersebut, hanya akan diberikan kepada masyarakat yang memiliki penghasilan rendah atau di bawah Rp 1 juta.
Adapun biaya sewanya, yakni sebesar Rp300 ribu untuk satu kamarnya. Fasilitas yang suda ada dapat digunakan bila dibandingkan saat ini yang tidak dihuni.
Meski demikian, Djoko menuturkan pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan wali kota terkait rencana pengalihan sewa Rusunawa bagi buruh.
"Kita hanya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada dibandingkan saat ini sepi dan hanya menjadi bangunan kosong," katanya.
Rusunawa yang berlokasi di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, memiliki fasilitas yakni sebanyak 96 kamar.
Rusunawa tersebut dibangun oleh pemerintah untuk para korban tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung dan menghancurkan ratusan rumah warga pada tahun 2009.
Djoko menuturkan, rusunawa tersebut sudah dilakukan serah terima dari pemerintah pusat kepada Pemkot Tangerang Selatan.
Kemudian, Pemkot Tangsel pun sudah melakukan penawaran kepada para korban untuk menempati rusunawa tersebut.
Tetapi, para korban enggan menempatinya dan tetap memilih untuk tinggal di lokasi lain dengan berbagai alasan.
